Alamat :
Jl. Laksda Laut Yos Sudarso No.7
Yogyakarta, Indonesia
Phone :
Telp. (0274) 520-512, 512-856, 556-443
Fax. (0274) 556-443
Website : www.sman3-yk.sch.id
Email : sman3_yk@yahoo.com
Gambaran Umum :
Pada masa pemerintahan pendudukan Jepang (Juni 1942), AMS B diubah menjadi SMT ( Sekolah Menengah Tinggi ) bagian A dan bagian B. Pada tanggal 19 september 1942, bertolak dari azas kebersamaan yang tumbuh dari perasaan senasib sebagai bangsa tertindas, tumbuh suatu keberanian sekaligus suatu kesepakatan untuk membentuk wadah berorganisasi bagi keluarga besar pelajar yang ada, dengan nama PADMANABA. Dalam wadah ini, para pelajar mengalami penggodogan mental dan pembentukan sikap patriotisme serta nasionalisme yang mendorong mereka sekaligus untuk melakukan latihan keprajuritan. Padmanaba tak ubahnya kawah candradimuka bagi terlahirnya ksatria-ksatria pejuang bangsa.
Sebagai bukti sikap ksatria dan kepejuangannya adalah pada perjuangan perebutan senjata di Kotabaru dari tangan Jepang, kemudian Agresi Militer II pendudukan tentara Belanda atas Kotabaru, serta medan-medan pertempuran yang lain, banyak putra-putra Padmanaba ikut angkat senjata bergabung dengan Tentara Pelajar mengusir kolonial Belanda.
Semburan merah darah pejuang yang gugur mewarnai persada, adalah bukti keikhlasan dan kebanggaan mereka mengabdikan hidupnya bagi martabat bangsa. Mereka yang gugur sebagai kusumabanga, antrara lain: Faridan M. Noto, Suroto Kunto, Sudiarto, Joko Pranoto, Jumerut, Kunarso, Suryadi dan Purnomo.
Di balik semua itu, PADMANABA ternyata mengandung kisah tersendiri yang juga memiliki romantika dalam upaya melahirkan generasi yang memiliki kepribadian pejuang dan watak Ksatria. Di tahun 1942, Bapak R.J. Katamasi, menugaskan para muridnya untuk menggambar. Objeknya adalah teratai merah yang ada di kolam di halaman tengah sekolah. Dengan kearifan seorang begawan beliau terlebih dahulu menjelaskan tentang arti dan makna folosofi teratai merah itu.
Teratai merah (Nelumbium Speciosum) dalam bahasa sanskerta disebut PADMA. Dalam kepercayaan agama bangsa-bangsa timur, PADMA merupakan salah satu lambang sakral untuk banyak hal yang menyangkut masalah kehidupan manusia. Dari kehidupan teratai yang bersahaja dapat ditarik banyak pelajaran. Apabila air pasang, teratai naik. Sementara bila air surut terataipun turun. Daun teratai yang senantiasa mengapung rata di permukaan air tak pernah kotor sekalipun hidup di air keruh. Bunga yang muncul dari dalam air itu tetap bersih, segar dan indah. Akar yang kait-mengait dalam dasar kolam membuat teratai tidak gampang meninggalkan hidupnya. Semua itu melambangkan sikap kematangan dan kemapanan, dan kejuangan serta sikap cinta tanah air yang telah menghidupinya. Teratai merah/lotus melambangkan kesucian. Teratai merah membangun kehidupan harmoni dengan lingkungannya tanpa mengorbankan jatidirinya. Ia tetap bersih sekalipun air di sekelilingnya kotor. Keindahannya terjangkau oleh siapapun dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Dalam agama Budha sikap semedi Sang Budha Gautama juga digambarkan seperti posisi bunga teratai (Lotus position). Sang Budha duduk di atas singgasana yang disebut “Padmasana” (sana=tempat), atau pusat tempat tumbuh bunga teratai. Padmanaba berarti sesuatu yang pusatnya berbunga teratai, (naba=pusat). Sungguh agung makna filosofis bunga teratai.
Mitos mengenai bunga teratai yang lain adalah seperti pada agama Hindu, bahwa padma tumbuh dari pusar Dewa Wishnu ketika terbangun dari semedinya di atas Ananta. Dan dari padma tersebut kelak akan lahir Dewa Brahma. Padma yang keluar dari pusar dewa Wishnu tadi mempunyai makna folosofis kesucian, keberanian, dan kemajuan. Dalam dunia pewayangan, Wishnu --juga Kresna sebagai titisannya-- disebut juga sebagai Padmanaba.
Demikianlah, bila logo Tunas kelapa (Pramuka) melambangkan cita-cita tumbuh berkembang menjadi insan multiguna seperti pohon kelapa, maka kuncup teratai melambangkan cita-cita pertumbuhan menjadi manusia yang suci, beriman dan taqwa (Padmanaba).
Dalam kisah melukis teratai merah seperti diceritakan di depan, yang dinilai terbaik adalah lukisan karya Suhud. Akhirnya, Suhud diberi tugas membuat “logo” organisasi Padmanaba berupa teratai merah, dengan dua kelopak bunga dan delapan daun yang tersusun menjadi dua lapis yang arah keduanya bertolak belakang, seperti logo yang dapat kita lihat sekarang. Dalam membuat logo Padmanaba, Suhud dibantu oleh Sulaiman.
Ksatria pemuda Suhud berhasil pula mempersembahkan lagu Mars Padmanaba, yang senantiasa dikumandangkan sampai saat ini sebagai lagu kebanggaan keluarga Padmanaba.
Sampai saat ini organisasi Padmanaba tetap langgeng, berkembang menjadi organisasi yang makin tangguh, kompak, dinamis dan tanggap terhadap kebutuhan pembangunan bangsa dan negara tercinta.
Fasilitas Sekolah :
Kegiatan pembelajaran dan persekolahan di SMA Negeri 3 Yogyakarta didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 21.540 m2 dan bangunan seluas 7.105 m2. Didukung pula dengan halaman/taman seluas 3.700 m2 dan lapangan olahraga seluas 10.835 m2.
Sarana Fisik
Sarana fisik yang dimiliki:
- Ruang belajar: 21 Ruang berbasis mata pelajaran (moving class)
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Fisika
- Laboratorium Biologi
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa Digital
- laboratorium IPS
- 2 Ruang Multimedia
- Gedung Serbaguna "Arga Bagya Padmanaba"
- Lapangan sepak bola
- Lapangan Basket
- Lapangan Volley
- Lapangan Tennis
- Area Panjat Dinding
- Lapangan Lompat Jauh dan Tinggi
- Area Rangen
- Ruang Auditorium (ruang Aula)
- Ruang Kepala Sekolah
- Ruang Wakasek
- Ruang Guru
- Ruang Tata Usaha
- Ruang Perpustakaan dan Ruang Baca
- Ruang BP
- Ruang OSIS
- 4 Ruang Agama
- Ruang (studio) Musik
- Ruang Koperasi Sekolah
- Kantin Sekolah dan Dapur
- Musholla berlantai 2
- Ruang UKS
- WC dan Kamar mandi
- Pos Satpam
- Gudang
- Bangsal Senam
Sarana Penujang Kegiatan
- LCD Proyektor dalam setiap ruang belajar
- Perangkat masing-masing Laboratorium
- Internet & Hotspot area (8titik)
Related Post:
Widget by [ BMATINDAS ]
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.